Sep 30, 2020

Review : Airin Skin Clinic



Sesuai dengan postingan sebelumnya, dipostingan kali ini saya akan mencoba memberikan review tentang perawatan kulit wajah saya di Airin Skin Clinic. Adapun sebelumnya saya beritahukan bahwa semua produk, ataupun jenis perawatan yang saya lakukan di Airin Skin Clinic menggunakan uang pribadi saya sendiri, tidak di endorse, dan apapun isi dari konten ini 100% adalah pengalaman pribadi saya, tidak ada unsur untuk merugikan atau menguntungkan berbagai pihak manapun.

Postingan ini akan sangat singkat ya dan tidak banyak gambar karena kebetulan foto jaman dulu beberapa terformat di laptop. Mohon maaf sebelumnya hanya banyak bercerita, tapi semoga membantu ya.

Pada bulan September 2017 saya memutuskan untuk melakukan perawatan wajah di Airin Skin Clinic yang berada di Antapani Bandung. Sebelum memutuskan hal tersebut, tentu saja saya terlebih dahulu mencari informasi tentang klinik tersebut, ditambah informasi dari teman saya yang memang juga mempunyai problem kulit yang sama dan perawatan disana juga, ditambah teman saya mendapat progress yang bagus, dimana kulitnya yang breakout berangsur - angsur membaik.

Pertama kali berkunjung kesana, saya konsultasi dengan dokter Tanti Wijayanti. Dokternya cantik, ramah, dan baik sekali. Saya cukup lumayan lama menghabiskan konsultasi dengan beliau dimulai dari saya bercerita awal mula tentang kenapa saya bisa breakout, hingga ke waktu perawatan yang mepet dikarenakan saya akan menikah.

Dokter Tanti sangat sabar dan benar - benar menyimak cerita saya, lalu setelah itu dia memeriksa kondisi kulit saya. Kondisi kulit saya saat itu banyak sekali jerawat yang mendam (whitehead) yang memang harus menunggu siap untuk dikeluarkan, tidak bisa dipaksa untuk keluar. Terlebih lagi ditambah kulit saya yang sensitif, dan kemerahan akibat beberapa waktu lalu habis ke pantai T.T, alhasil saya diminta untuk treatment IPL Acne, dan diresepkan krim yang mild dan tidak ada unsur yang mengiritasi kulit. Lalu diminta konsultasi lagi setelah Dua Minggu.

Progress dua minggu pertama kulit saya masih beradaptasi dengan krim dari Airin Skin Clinic sehingga belum ada progress yang luar biasa, dan kondisi kulitpun masih sama seperti sebelumnya. Lalu minggu kedua saya datang kembali ke Airin Skin Clinic dengan dokter Tanti lagi. Beliau mengecek kondisi whitehead saya dan katanya beberapa sudah siap untuk dikeluarkan sehingga pada saat itu saya treatment Facial, dan untuk krim masih memakai krim yang sama namun ditambah dengan Acne Gel. Pada saat itu dokter menyuruh saya datang kembali dua minggu kemudian.

Setelah facial tentu saja wajah gak karuan, merah - merah dan juga beberapa whitehead ada yang menjadi jerawat tapi untungnya ada Acne Gel dan saya cocok, jerawat jadinya tidak terlalu meradang hanya merah dan dalam kurun waktu sekitar kurang lebih satu minggu jerawatnya agak kempes.

Dua Minggu kemudian saya datang kembali namun karena saat itu dokter Tanti cuti, saya ditangani oleh dokter Aprilia. Dokter Aprilia menyarankan saya untuk IPL Acne, dan untuk krim dan lainnya tidak ada yang diubah, dikarenakan kulit wajah saya masih sensitif sehingga belum bisa diberikan krim yang ada unsur whitening atau active ingridientsnya, perlahan - lahan dulu nanti setelah kulitnya bisa menerima baru diganti beberapa sesuai dengan kebutuhan kulit. Karena saya juga kerja, saya memutuskan untuk hanya sebulan sekali pergi ke Airin Skin Clinic untuk perawatan.

Selama saya perawatan disana saya pernah dengan dokter Fahmi, dan dokter Hellan, semua pendapat mereka kurang lebih sama, dan krimnya pun masih meneruskan seperti yang pertama karena kulit saya masih sensitif. Rentang waktu tersebut saya melakukan treatment 1x untuk Facial, 1x untuk Hollywood derma facial, dan seringnya IPL Acne.

Menurut saya sih sebenarnya ada progress ke arah lebih baik walau tidak langsung mulus, dan masih ada bruntusan (whitehead) ataupun jerawat yang hilang timbul, tapi tidak separah yang sebelumnya. Namun dikarenakan jaraknya cukup jauh dari kantor saya, ditambah waktunya tidak bisa weekend saya memutuskan untuk berhenti perawatan.

Apakah saat lepas perawatan Breakout lagi? YES. Breakout sejadi - jadinya dimana mana jerawat bahkan di dahi yang terbilang jarangpun jadi muncul jerawat. Setahu saya breakout itu bukan karena kecanduan ya, tapi karena kondisi kulit kembali ke semula, yang awalnya dirawat jadi tidak dirawat, ibaratnya rumah kalau dirawat ya bersih, kalau gak dirawat? ya dipikir - pikir lagi deh pasti ngertikan ;D nah seperti itu maksud dari breakout perawatan ke dokter kulit, atau klinik kecantikan, seklai lagi  bukan karena kecanduan produk.

Setelah berhenti total dari Airin, saya sempat tidak memakai perawatan apapun karena capek dan tidak ada waktu. Namun setelah sebulan saya merasa perlu untuk merawat kulit lagi dikarenakan breakoutnya semakin parah hal itu ditambah gaya hidup kurang sehat dari saya sendiri. Karena tidak memungkinkan ke Airin dikarenakan jarak yang lumayan cukup jauh dari rumah, akhirnya saya iseng tanya beberapa teman saya yang sesama Acne Fighter dan dapat satu referensi dokter kulit yang dekat dengan rumah saya, di daerah Margahayu Bandung (Margahayu Soekarno Hatta ya).

Next postingan selanjutnya akan membahas terlebih dahulu ke progress perawatan di dokter kulit tersebut.

See you next post.


Jan 18, 2020

PENGALAMAN LEPAS KRIM DOKTER, ATAU PERAWATAN DI DOKTER SPKK (BREAKOUT, TRIAL ERROR, PURGING, ACNE FIGHT, & SURVIVE) PART 2

Seperti janji saya, diawal tahun ini saya ingin memberikan update tentang Pengalaman Lepas Krim Dokter, atau Perawatan di Dokter SPKK Part 2, dimana itu benar - benar hal yang tidak mudah, dan keputusan yang besar yang saya buat dengan segala kondisi kulit saya. Trial Error, Breakout, dan lainnya sudah benar - benar saya alami selama Satu Setengah tahun ini. Dan saat ini saya kembali ingin memberikan update produk apa saja yang sudah saya coba, dan hal apa saja yang saya lakukan selama ini, perawatan apa, masa - masa labil ke dokter lagi, dan lainnya akan saya bahas disini.

Untuk yang baru membaca, ataupun lupa karena memang PART I nya diposting sudah lama sekali, boleh baca lagi terlebih dahulu ya disini : Pengalaman Lepas Krim dokter, atau Perawatan di dokter SPKK Part 1

"Sebelumnya, Postingan ini murni honest review saya pribadi dan produk yang saya gunakan itu saya beli dengan uang pribadi ya. Tidak ada Endorse atau tidak ada maksud untuk menjelek - jelekan, atau membagus - baguskan suatu produk, ini murni pengalaman yang saya alami, dan segala foto atau dokumentasi yang saya ambil itu asli saya alami tidak dibuat - buat, atau dilebih - lebihkan, karena memang saya kebiasaan simpan foto buat dilihat perkembangan kulitnya bagaimana dari waktu ke waktu (kebiasaan)".

Oke kita mulai ya. Jadi sesuai dengan cerita saya di PART 1 bahwa tiba - tiba saya tidak cocok dengan skincare yang saya pakai diantaranya, Kyoto Premium Soap, Shirohada, Eglips Blur Powder, dan juga BMC. Awalnya karena kulit saya tiba - tiba sangat kering dan kemerahan saat memakai BMC. Awalnya hal itu memang pernah terjadi hanya saja sebatas kemerahan saat dipakai dan menghilang setelah esok harinya, tapi lama kelamaan hal itu semakin sering, dan menjadi tiap hari, hingga puncaknya saya merasa kulit benar - benar kering seperti dehidrasi dan merah, dan saat itu juga saya berusaha menghentikan pemakaian krim BMC.

Awalnya saya ingin melepas secara perlahan, namun saya tidak sanggup karena setiap kali dipakai kulit terasa kering, agak panas, dan merah, hingga akhirnya saya memutuskan untuk benar - benar lepas. Dan hal burukpun mulai terjadi....

Ini adalah foto yang saya ambil ketika genap 3 minggu berhenti memakai krim BMC, dan tidak menggunakan bedak, namun masih menggunakan Shirohada, dan Pencuci muka Kyoto Premium Soap.

Wajah Kiri


Wajah Kanan

Sejak saya memutuskan tidak memakai lagi BMC sebagai krim malam, kulit saya benar - benar breakout parah, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Satu minggu pertama benar - benar lepas, bruntusan muncul di dahi, lalu minggu berikutnya dan minggu berikutnya lagi kulit benar - benar breakout dimana - mana. Seperti yang kalian tahu, saya tidak pernah mengalami breakout daerah dahi, ataupun dekat tulang pipi karena itu daerah yang sangat bebas jerawat, tapi ini breakoutnya sampai ke dahi, hidung, dan kedekat tulang pipi, SEDIH, MARAH, dan KECEWA pada diri sendiri kenapa sih saya harus terjerumus lagi memakai krim seperti itu, dan kulit saya bahkan lebih buruk keadaannya dari sebelumnya. Tapi disisi lain memberhentikan krim tersebut adalah option yang paling baik karena pada saat itu ramai isu bahwa krim tersebut mengandung Steroid. SEDIH BANGET, bener - bener ngerasa marah banget sama diri sendiri kenapa sampai sangat ceroboh menjerumuskan diri sendiri dengan memakai krim ini.

Dan hal yang paling menyedihkan hal itu terjadi tepat 5 bulan sebelum nikahan. Setiap hari hanya bisa nangis karena menyesal, tiap hari berfikir caranya gimana buat menghilangkan BREAKOUT TERPARAH SEPANJANG HIDUP INI. Keadaan breakout diperparah karena saya juga stress menghadai hal ini dan deadline ke acara resepsi pernikahan, saya takut kulit saya tidak membaik pada saat pernikahan nanti. Untungnya calon suami, keluarga, bahkan teman - teman banyak memberikan support pada saya, dan menyakinkan saya bahwa Breakout ini pasti bisa disembuhkan.

Berbekal dengan semangat dari orang - orang terdekat, dan tidak menghiraukan kata orang yang banyak memberikan komentar negatif tentang kondisi kulit saya, saya memberanikan diri untuk berusaha. Ketika itu saya bertemu teman di acara pernikahan, teman saya yang dulunya jerawatan parah benar - benar membaik kondisi kulitnya, jerawatnya benar - benar tidak ada hanya tinggal bekasnya saja. Saya yang saat itu kebingungan bagaimana mengatasi kulit saya yang marah pada saya agar membaik, lalu teman saya bercerita bahwa selama kurang lebih sudah Enam Bulan dia perawatan di Airin Skin Clinic. Tentu saja saya kepo banget dan kebetulan dia save perkembangan wajahnya yang membaik untuk dokumentasi pribadi lalu memperlihatkannya pada saya, much better banget, akhirnya setelah mengobrol dengan calon suami yang awalnya melarang saya mengotak atik kulit lagi, luluh dan mengizinkan saya perawatan di Airin Skin Clinic.

Foto dibawah ini saya ambil ketika sudah perawatan di Airin Skin Clinic selama kurang lebih satu bulan, lumayan mendingan ya, namun masih tetap ada beberapa bruntusan di pipi, namun di dahi sudah sedikit berkurang.




Saya perawatan di Airin Skin Clinic sejak bulan September 2017 hingga Awal Februari 2018. Kurang lebih sekitar Lima bulan (Saya cek di notes handphone karena saya selalu membuat journal dan dokumentasi perubahan kulit saya setelah breakout parah). Di Airin Skin Clinic saya tidak hanya perawatan tetapi juga menjalani beberapa treatment yang direkomendasikan Dokter estetika ataupun saya terkadang meminta sendiri. Selama perawatan di Airin Skin Clinic saya merasa ada perubahan walau hanya sedikit, mungkin sekitar 10-15% kondisi kulit saya membaik. Dan saya menikah dengan kondisi kulit yang jerawatan :((

Berikut adalah foto yang saya ambil setelah facial, karena proses pengeluaran komedo atau facial memang menyakitkan, dan sesudahnya membuat kulit kemerahan namun saat dipegang pipi lumayan agak mulus tidak terasa ada grinjulan karena bruntusan, di foto ini saya sudah perawatan di Airin Skin Clinic mungkin lebih dari Lima Bulan, terlihat di dahi sudah tidak ada jerawat, namun dipipi masih banyak bekas merah, ditambah bekas facial.

.


Selama lima bulan tersebut dokter tidak pernah mengubah krim perawatan saya, jadi dari awal sampai akhirpun krimnya sama, namun jenis treatmentnya saja yang beda, awalnya saat jerawatnya banyak atau bruntusan, saya disarankan facial acne jika ada komedo yang sudah siap dikeluarkan, namun setelah komedo lumayan berkurang, dokter menyarankan untuk rejuv acne, terus lumayan membaik jadi dokter memperbolehkan saya untuk hollywood facial, lalu balik lagi ke rejuv acne, kalau ada jerawat balik lagi ke facial, begitulah treatment yang saya lakukan disana selama ini.


Ini saya sisipkan foto Produk yang saya gunakan di Airin Skin Clinic, karena dari awal perawatan hingga memutuskan berhenti perawatan, saya tetap memakai krim yang sama. Untuk Sunscreen Oil Face dan Airin night cream memang label produknya terlepas karena terkena basah di dalam kulkas (Biasanya saya suka simpan beberapa produk di dalam kulkas agar kualitasnya tetap baik).

Tapi namanya Manusia biasa, saya merasa progressnya kurang menurut saya, balik lagi karena cepat atau lambatnya proses penyembuhan tergantung kondisi kulit ya, dan cocok atau tidak cocoknya suatu perawatan tergantung kulit kita sendiri jadi bisa beda - beda di tiap orang. Karena saya maunya cepat sembuh akhirnya saya memutuskan untuk berhenti, dan mencari alternatif lain, atau perawatan lain. Mungkin saya tidak sabaran, tapi siapapun dikondisi seperti saya saat itu mungkin akan merasakan hal yang sama. Ditambah saya merasa sangat sangat rendah diri dengan kondisi wajah saya jika saya berpergian dengan suami saya yang kulitnya putih mulus ataupun dengan atasan saya yang orang korea, saya merasa minder, seperti saya tidak pernah merawat diri padahal sudah mati - matian saya berusaha mengobati si jerawat ini :(.

Selama kurang lebih satu bulan, saya lepaskan kulit saya dari segala perawatan dari airin kecuali totol jerawatnya jika ada jerawat radang, saya tidak sengaja bertemu dengan adik kelas saya waktu SMA di media sosial. Kita sering mengobrol, dan sampai pada saat dia sharing soal pengalaman jerawat dia dan kemana dia berobat saat jerawatan parah. Akhirnya berbekal izin dari suami saya mencoba berobat ke dokter Okky SPKK di klinik kimia Farma Margahayu (atas rekomendasi adik kelas saya).



Foto diatas adalah foto progress ketika saya perawatan di dokter Okky selama kurang lebih satu bulan, menurut saya kondisi kulit saya sangat sangat membaik. Dokter Okky hanya menyarankan perawatan Peeling Acne itupun saya diberikan dosis ringan karena jerawatanya tidak terlalu parah. Selain itu Krim yang diberikan kepada saya semuanya terasa ringan dikulit, dan tidak menyebabkan iritasi atau kemerahan, karenanya saya tidak pernah memakai bedak selama perawatan di dokter okky dan itu berpengaruh pesat terhadap proses penyembuhan jerawat saya, karena saya tidak memakai bedak, ditambah saya konsisten pakai krimnya (Rajin) sesuai dengan anjuran beliau.

Menjaga pola makan, walau gak benar - benar eat clean tapi sedikitnya dijaga, banyak minum air putih, olahraga, tidur teratur dan cukup, yang terpenting selalu happy, jadi gak terus - terusan memikirkan soal si jerawat, dan karena dibantu hal - hal positif tersebut mungkin proses penyembuhan si jerawat dibilang cukup cepat, dan hasilnya memuaskan.

Saya berobat ke dokter Okky dari Akhir Maret 2018 hingga awal bulan Juni 2018, lalu saya berhenti karena tanpa sadar saat bulan Juni saya sudah Hamil Dua Bulan jadi dokter merekomendasikan saya hanya mencuci muka dan pakai sunblocknya saja hingga usia kandungan Empat bulan lebih. Rentang waktu tersebut kurang lebih Dua Bulan kondisi  kulit saya SANGAT MEMBAIK. Ini sungguhan benar - benar membaik saya juga tidak mengira akan seperti ini, dan saya sangat Bersyukur sekali.


Kurang lebih foto diatas adalah facial wash, dan krim yang saya pakai saat perawatan di dokter okky, facial wash memang dilepaskan labelnya oleh apotekernya jadi saya tidak tahu merknya apa ya, tapi facial washnya sih mirip - mirip seperti yang diberikan oleh dokter Dian SPKK yang praktek di Medika Klinik atau Erha Clinic, kalau di medika dulu saya diberikan sabun merk immortal acne facial wash dan facial wash di dokter Okky SPKK juga memiliki aroma, tekstur, semuanya mirip dengan sabun dari dokter Dian SPKK. Untuk krim lainnya itu beberapa racikan jadi saya kurang tahu apa saja kandungannya, tapi yang jelas karena saya memang jelaskan ke dokter bahwa kulit saya super sensitif saat itu jadi krimnya juga diberikan yang ringan, walau ringan tapi bagus di saya.

Setelah saya memasuki usia kandungan kurang lebih Lima Bulan, saya ke dokter Okky lagi untuk konsultasi dan teratment. Teratment disana hanya di Peeling Acne, dan krim yang diberikan juga sangat ringan, asli ringan  banget makanya gak nyangka bakalan sembuh (Kebiasaan pakai dosis yang tinggi T.T). Dan saya boleh memakai toner lain, waktu itu saya pakai some by me Toner dan saya udah tanya - tanya ke dokter selama bentuk toner Aha dan BHA aman asal jangan krim bentuknya. Selain itu saya juga memakai Clay Tea Tree Mask setiap 3 kali seminggu, untuk review Clay Tea Tree Mask cek disini ya Clay Tea Tree Mask Honest Review . Jadi intinya di Mix produk lainnya pun tidak masalah asal konsultasikan dulu ke dokternya ya, biasanya saya suka bawa produk yang mau saya mix dan diperlihatkan langsung ke dokternya, atau catat kandungan yang ada dalam produk tersebut, lebih bagus cari tau dulu kandungan itu apa dan pengaruhnya apa ke kita baik atau ngga itu bisa dilihat di CosDNA, yang tanya ceknya bagaimana sudah dijelaskan disini ya Cara Membaca Penjelasan dari website CosDNA


Foto diatas memang tidak sengaja saya ambil karena hanya foto selfie, namun foto tersebut bisa jadi bukti progress kulit saya membaik seiring waktu. Difoto ini usia kandungan saya sudah Tujuh Bulan dimana saya juga sudah beberapa waktu berhenti memakai krim dokter okky dan berhenti dulu perawatan ke beliau karena kondisi kandungan sedang hamil besar.

Dan masuk usia kandungan Tujuh Bulan saya berhenti pakai krim atau perawatan di dokter Okky SPKK karena entah kenapa kondisi kulit saya sangat bagus sekali saat itu, bahkan jarang sekali jerawatan. Dokter bilang saya tidak usah perawatan lagi sudah bersih, jadi saya hanya diberikan sunblock biasa dan sabun cuci muka biasa, dan beliau juga bilang kalau kulit saya menjadi super membaik karena bawaan hamil atau bayi, kan bawaan orang hamil macam - macam, mungkin anak saya ingin bunanya clear dari jerawat, dan bener - bener deh saat hamil masuk usia lima bulan kulit saya kondisinya benar - benar super membaik, glowing, sehat, dan jarang jerawatan sekalipun saat itu saya pernah skip gak pakai perawatan dokter. Thank you my Son.

Hal tersebut berlangsung hingga bulan Ketiga setelah melahirkan, atau usia anak saya memasuki tiga bulan (Bulan Maret 2019). Karena selama itu saya menyusui mungkin saya lebih menjaga pola makan, walau kurang istirahat tapi kondisi kulit saya tidak ada jerawat satupun!. dan bahkan karena capek kadang ketiduran tanpa cuci muka pada malam hari tapi aman tidak jerwatan juga.

Saat mulai masuk kerja, pola makan hancur karena ajakan beberapa teman dan kangen makan makanan pedas atau mie seperti dulu, alhasil asi mulai surut karena kurang jaga pola makan, dan jerawat mulai ada lagi, awalnya cuma satu, lalu bertambah, dan bertambah lagi.



Karena dokter Okky SPKK di Kimia Farma jadwalnya malam hari, jadi saya memutuskan untuk tidak kesana lagi karena saya juga ada harus urus anak. Disitu dengan hanya pakai sabun cethapil, lalu gak cocok, diganti sabun batang some by me, toner some by me, dan sunblock innisfree, awalnya biasa aja tapi lama kelamaan saya merasa jerawat jadi sering muncul. (foto diatas)

Saya mulai stress lagi, dan gatel ingin browsing kira - kira gimana ya harus perawatan atau tidak, dan tentu saja berdoa semoga dipertemukan dengan skincare yang cocok, bukan krim krim abal - abal, dan yang ringan, Akhirnya doanya dikabulkan. The Power of DOA.

Pada Mei 2019 Akhir saya tidak sengaja melihat postingan orang di instagram tentang skincare Axis - Y dan riwayat ceritanya mirip - mirip dengan saya. Berbekal modal nekat, saya membeli satu set produk Axis - Y yang terdiri dari pencuci wajah, toner, dan ampoule, dan Terima Kasih ya Allah saya cocok....

Foto Produk Axis Y yang pertama kali saya coba dan cocok!!.

Hingga saat ini saya masih menggunakan produk Axis-Y dan sekarang sudah masuk botol ke-4 ditambah dengan serum whiteningnya untuk membantu menghilangkan Scar Acnenya.



Foto diatas saya ambil saat selsai cuci muka, dan telah memakai Axis Y selama beberapa bulan, saya tidak menyangka saya cocok dan hasilnya sebagus ini di saya karena memang Axis Y hanya produk skincare korea bukan produk dokter tapi hasilnya sangat baik disaya, sumpah saya gak nyangka akan sebagus ini.

Saya akan Review satu - satu tentang progress perawatan seperti di Airin, Dokter Okky, dan Penggunaan Axis Y di postingan selanjutnya yaa biar lebih jelas dan sepertinya postingan ini sudah lumayan panjang. See you in my next post...

Jan 2, 2020

Acne Fighter Must Read : Honest Review Clay Tea Tree Skin Clearing Mask by Claybotanicals



Hallo Happy New Years 2020 ya!!
Mohon maaf janji untuk mengulas beberapa produk yang membantu saya lepas dari krim dokter terpending lama sekali karena satu dan lain hal. Tapi kali ini saya akan mencicil produk apa saja yang kurang lebih satu tahun ini saya pakai untuk survive dari lepas krim dokter, dan syukurnya produknya cocok hingga saat ini, detik ini. Oke yuk kita mulai bahas dari produk masker ini!.

Walau sudah menemukan Skincare yang cocok dengan kulit saya, bukan berarti saya bebas dari jerawat secara permanen atau 100% bebas dari jerawat. Entah kenapa akhir - akhir ini kulit wajah jadi rentan berjerawat lagi, padahal sebelumnya sudah sangat jarang jerawatan. Mungkin bisa jadi karena cuaca saat ini juga lagi gak bagus, atau beberapa orang bilang cuaca ekstrim, yang mengakibatkan kondisi kulit saya jadi random banget, kadang sehat banget, kadang kering, kadang minyakan, dan terparah suka tiba - tiba breakout. Selain itu juga mungkin karena lingkungan yang kurang sehat, secara hampir lebih dari Delapan jam sehari pakai AC, dan kadang dilanjut pakai Air Cooler dimana kulit pada saat pagi ke sore hari kering karena AC, dan malam jadi lembab karena Air Cooler. Hmmmmm, masih kayaknya ya.

Selain faktor cuaca, atau lingkungan yang gak sehat, kurangnya istirahat seperti kurang tidur juga membuat kulit wajah jadi gak sehat, lebih kusam, dan kalau saya jadi kadang timbul jerawat kecil. Faktor lainnya yang menurut saya penting juga adalah Makanan.  Awalnya saya fikir sih cuma mitos, atau sekedar omongan orang, tapi setelah meneliti diri sendiri tentang pola makan yang buruk (nyobain pola makan buruk, terniat.), dan BENAR faktor makanan juga mempengaruhi kondisi kulit saya. Ada beberapa makanan yang memicu kulit saya untuk tumbuh jerawat diantaranya, jika mengkonsumsi secara berlebihan beberapa makanan ini, diantaranya, Mie Instan, Daging Ayam, Makanan Pedas, kurang Minum air putih, dan terlalu banyak makan makanan yang manis, tapi jika dikonsumsi dengan aman atau tidak berlebihan it's oke loh gak mempengaruhi. Diantara semuanya sih Pemicu si jerawat adalah kalau kebanyakan makan Mie Instan dan Makanan Pedas. Hal itu mengakibatkan pencernaan gak bagus, atau panas dalam, bahkan sembelit, atau mungkin Maag dan diare, hal - hal ini yang sangat tidak baik untuk kesehatan adalah pola makan yang buruk.

Hal itu sedikit dibuktikan dari salah satu Dokter SPK di Bandung yang pernah saya kunjungi kurang lebih 2 kali (karena gak kuat mahal banget!). Pada saat pertemuan pertama dengan Dokter SPKK tsb saya masih ingat beliau bertanya seperti ini, "Mau makan enak, apa mau cantik?", jawabannya gak boleh milih dua - duanya nanti diomelin wkwkwk. Kalalu mau cantik usahakan gak usah makan  makanan yang dilarang sama beliau, salah satu makanan yang dilarang oleh beliau itu ke saya adalah Makanan Pedas, Tepung, Kurangi makanan Manis, dan Mie (mau mie apapun pokoknya dihindari atau dikurangi), tapi karena saya anaknya Mie Lovers Banget, kayaknya yang terakhir mustahil deh dan tetep aja dilakuin sampai sekarang, al-hasil akhir - akhir ini ada jerawat lagi deh.

Tadi kita udah bahas sedikit tentang faktor cuaca, makanan, pola hidup. Nah, sekarang kita akan bahas tentang Skincare yang cukup membantu saya untuk menghilangkan jerawat, atau meminimalisir supaya jerawatnya gak jadi lebay alias besar di kulit saya. Dan ini dia Produknya....

Yes, Clay Tea Tree Skin Clearing Mask by Claybotanicals.



Ini produk masker pertama yang sangat Works banget dikulit saya, terutama untuk membantu mengempeskan jerawat, meminimalisir supaya jerawat gak semakin besar atau bertambah banyak. Sebelumnya saya sudah coba banyak masker tapi belum pernah menemukan yang secocok ini, karena cocok dan hasilnya menurut saya memuaskan, akhirnya jadi ingin buat honest review produk ini. (Mungkin ini yang namanya jodoh gak kemana).

Packaging



Packaging dari produk ini sangat simple, dan lebih memudahkan untuk dibawa kemana - mana (Travel friendly). Walau sizenya tidak bisa dibilang kecil, tapi gampang di bawa dan gampang dipakai. Karena didesain dengan tutup flip flop yang akan membuat produk tidak meleber kemana - mana, atau tumpah ketika digunakan. Tenang flip flop nya kokoh kok, jadi aman di bawa traveling dan berdesakan dengan barang lainnya di dalam tas kamu.

Tekstur




Clay Tea Tree Skin Clearing Mask by Claybotanicals memiliki tekstur yang cair namun kental, semacam susu kental manis. Berwarna hijau susu atau hijau pastel. Karena dia berbentuk cair, sehingga kita tidak perlu repot menambahkan air, cukup siapkan kuas, atau jari yang bersih untuk mengoleskan produk inike wajah yang sudah dicuci bersih. Asli ini gak repot banget tinggal oles,pakai, beres, praktis!.

Ingredients

Ingridients dapat dibaca dibelakang kemasan produk ya,

"French Green Clay, Kaolin Clay, Aqua, Soybean, Vit C, Vit E, Arbutin, Kojic Acid, Peppermint leaves oil, Tea Tree, sodium hydroxymethylglycinate."



Produk ini memang sudah jelas komponen utamanya adalah Tea Tree, dimana Tea Tree mampu membantu dalam mencegah dan membantu meyembuhkan jerawat, seperti dikutip dalam website beautynesia bahwa minyak daun tea tree memiliki efek yang sama dengan benzoil peroksida yang mampu menyembuhkan jerawat meradang. 

How to Use


1. Pertama Cuci tangan dulu, pastikan tangan sudah dicuci bersih oleh sabun, dan tidak menyentuh benda - benda disekitar yang sekiranya kotor (Kebersihan tangan salah satu poin penting ya). 
2. Setelah tangan bersih kita mencuci wajah kita sampai bersih (bersih dari make up, dll yang menempel dikulit), lalu oleskan Clay Tea Tree Skin Clearing Mask ke wajah tidak terlalu tipis maupun tidak terlalu tebal, Pada saat mengoleskannya untuk kali pertama, kita akan merasa sedikit ada sensai hangat atau mungkin panas kekulit kurang lebih beberapa detik, Tenang tidak usah khawatir karena sensasi tersebut itu hanya akan terjadi saat kali pertama kita memakai masker ini, seterusnya tidak akan meraskan hal tersebut lagi. Dan pada saat masker diaplikasikan, dan dipakai kita akan merasa mata perih, hal itu juga terkadang masih sering saya alami saat ini, dan sekali lagi jangan panik gak apa - apa kok, karena hal tersebut sepertinya disebabkan oleh kandungan Peppermint leaves oil dalam masker ini.
3. setelah itu diamkan selama 15 menit atau lebih (kalau saya biasa sekitar 20-30 menit), 
4. Basuh dengan air bersih (untuk bagian membersihkan saya hanya mengunakan air tanpa mencuci muka lagi mengunakan sabun pencuci wajah).
5. Gunakan produk 2-3 kali seminggu ya, biasanya saya memakainya malam 40 atau 30 menit sebelum tidur. 

Tips : Produk Skincare yang digunakan pada malam hari sangat baik digunakan pada wajah maksimal 30 menit sebelum kita tidur.

Result

Setelah memakai Clay Tea Tree Skin Clearing Mask saya merasa kulit lebih segar, dan bersih. Karena kulit saya kombinasi dan bagian T-Zone adalah yang paling parah berminyaknya walau sudah cuci muka suka terasa masih minyakan, dengan memakai masker ini saya merasa kulit benar - benar bersih dari minyak, tanpa membuat kulit bagian lainnya kering (Kulit saya sekarang mejadi Kombinasi). 


Hasilnya fresh, segar, dan kulit terasa lebih supel untuk menerima pemakaian dari skincare lain seperti toner, serum, dan moisturizer. Jadi kulitnya udah enak banget di kasih vitamin dari serum dan lainnya.

Selain itu saya merasa dengan dibantu menggunakan masker ini secara rutin, jerawat lebih sopan datengnya gak rempukan, kadang datang cuma pada saat waktu haid saya, atau pada saat pola makan atau pola tidur buruk. Walau wajah masih belum mulus 100% tapi yang penting jerawatnya udah hilang sedikit demi sedikit, dan sekarang sih tinggal bekasnya saja yang jadi PR banget.

Saya sudah menggunakan Clay Tea Tree Skin Clearing Mask ini sejak bulan Agustus 2018, jadi total pemakaian masker ini sudah satu setengah tahun, dan so far so good banget gak pernah ngalamin breakout, alergi, atau purging saat pemakaian ini, dan waktu pakai krim dokterpun aku sudah pakai ini sebagai masker dan gak masalah.

Dan saya pribadi suka menjadikan masker ini andalan disaat breakout (Paling Andalan Banget), biar jerawatnya gak tumbuh besar dan cepat kempes, terus si jerawat gak dateng bolak balik, jadi kondisi kulit jauh lebih membaik. 

Intinya waktu lepas dari krim dokter dan galau mau pakai skincare apa, Clay Tea Tree Skin Clearing Mask adalah salah satu skincare atau masker penyelamat saya, dan sebelum lepas dari krim dokterpun saya sudah memakai produk ini 2-3  kali seminggu selama kurang lebih 2 bulan sebelum memutuskan untuk berhenti full dari dokter kulit. Jadi mungkin kulit saya sudah terbiasa beradaptasi dengan produk ini maka dari itu pada saat full lepas dari dokter kulit dan hanya memakai masker ini, kulit saya tidak rewel dan breakout parah, jerawat ada tapi lebih kalem dan lebih cepat kempes. 

Selain itu dengan pemakaian yang rutin jerawatpun tidak meradang, malah membantu mengempeskan jerawat, dan malah kadang gak sadar jerawatnya udah kempes rata dengan kulit lainnya. 

Ssstttttt.... sebenernya waktu jerawat saya lumayan ada beberapa (karena lepas krim dokter) saya pakai hampir tiap hari karena ingin cepat hilang jerawatnya, tapi mau dipakai tiap hari atau sesuai anjuran hasilnya sama,  jadi dimohon untuk dipakai sesuai anjuran ya beauties. 

Oke sekian Reviewnya, untuk pertanyaan lainnya silahkan isi di kolom komentar nanti saya pasti akan balas, untuk honest review saya sama sekali tidak diendorse, 100% produk dibeli dengan uang milik saya sendiri. See you in next post beauties ~~