Jul 25, 2011

mengeluh, lalu bangkit !

Kehidupan bagiku adalah hal yang melelahkan, setiap hari melakukan kegiatan yang sama, melakukan hal – hal yang hari kemarin dilakukan kembali. Ya, itu sangat membosankan, sangat melelahkan dan kadang aku mengatakan itu memuakan. Aku bahkan tidak tau cara untuk menemukan apa yang aku inginkan. Selalu merasa diri ini tak pernah menemukan hal – hal apa saja yang aku benar – benar inginkan. Entah karena terlalu banyak hal yang aku inginkan ataukah karena ketidak mampuanku memahami diri sendiri.

Terkadang aku berfikir uang dan popularitas adalah segalanya di dunia ini, sehingga aku berfikir dimana ada uang dan ke popularitasan hidup akan bahagia, tapi mungkin lagi – lagi aku salah. Iri sekali melihat mereka yang bisa menikmati hidup dengan baik dan menyenangkan. Atau mungkin apakah aku adalah orang yang tidak bisa menikmati dan mensyukuri hidup? Aku sendiri tidak pernah paham.

Disiang hari aku melakukan hal – hal yang sama aku lakukan seperti hari kemarin, pergi ke universitas untuk menerima pelajaran dan pulang kerumah untuk istirahat, berulang dari tahun ke tahun melakukan hal yang sama. Karena semakin banyaknya berfikir, terkadang terlintas apakah tujuan hidupku sebenarnya, tujuan yang benar – benar bisa mengantarkan aku kepada sesuatu yang sebenarnya aku inginkan? Dan lagi – lagi aku tak mendapat jawabannya.

Tubuhku semakin lelah memikirkan hal – hal yang sama sekali aku tak mengerti bagaimana menjawabnya. Terlebih dari itu selalu mencari tahu pada diri orang lain bagaimana cara mereka menjawabnya dan lagi – lagi aku tak menemukan. Saat ini hidup berasa dibawah tekanan, hidup tidak sesuai dengan yang aku inginkan. Hidup ini terasa menyesakan dan melalahkan, tapi tak ingin berhenti mengakhirinya.

Terus menjalaninya dengan seperti ini, mencari jawaban – jawaban dari pertanyaan – pertanyaanku yang setiap hari semakin bertambah. Ini gila, benar – benar membuatku hampir gila. Tidak bisa lagi tertawa dengan lepas, tidak dapat tersenyum dengan tulus? Apakah ini hidup yang baik seperti kata mereka? Apakah hidup dibawah tekanan orang – orang yang merasa dimasa depan dapat mengandalkan aku? Tuhan ini benar – benar buruk dan melelahkan.

Menangis ditengah kerumunan tawa orang – orang. Berfikir di tengah – tengah kebahagiaan orang – orang. Menangis dibalik pintu dengan lampu padam dimalam hari. Tertawa memaksakan padahal tak ada hal yang menggetarkan hati.

Apakah aku termasuk orang – orang yang menyedihkan itu?