Jan 18, 2020

PENGALAMAN LEPAS KRIM DOKTER, ATAU PERAWATAN DI DOKTER SPKK (BREAKOUT, TRIAL ERROR, PURGING, ACNE FIGHT, & SURVIVE) PART 2

Seperti janji saya, diawal tahun ini saya ingin memberikan update tentang Pengalaman Lepas Krim Dokter, atau Perawatan di Dokter SPKK Part 2, dimana itu benar - benar hal yang tidak mudah, dan keputusan yang besar yang saya buat dengan segala kondisi kulit saya. Trial Error, Breakout, dan lainnya sudah benar - benar saya alami selama Satu Setengah tahun ini. Dan saat ini saya kembali ingin memberikan update produk apa saja yang sudah saya coba, dan hal apa saja yang saya lakukan selama ini, perawatan apa, masa - masa labil ke dokter lagi, dan lainnya akan saya bahas disini.

Untuk yang baru membaca, ataupun lupa karena memang PART I nya diposting sudah lama sekali, boleh baca lagi terlebih dahulu ya disini : Pengalaman Lepas Krim dokter, atau Perawatan di dokter SPKK Part 1

"Sebelumnya, Postingan ini murni honest review saya pribadi dan produk yang saya gunakan itu saya beli dengan uang pribadi ya. Tidak ada Endorse atau tidak ada maksud untuk menjelek - jelekan, atau membagus - baguskan suatu produk, ini murni pengalaman yang saya alami, dan segala foto atau dokumentasi yang saya ambil itu asli saya alami tidak dibuat - buat, atau dilebih - lebihkan, karena memang saya kebiasaan simpan foto buat dilihat perkembangan kulitnya bagaimana dari waktu ke waktu (kebiasaan)".

Oke kita mulai ya. Jadi sesuai dengan cerita saya di PART 1 bahwa tiba - tiba saya tidak cocok dengan skincare yang saya pakai diantaranya, Kyoto Premium Soap, Shirohada, Eglips Blur Powder, dan juga BMC. Awalnya karena kulit saya tiba - tiba sangat kering dan kemerahan saat memakai BMC. Awalnya hal itu memang pernah terjadi hanya saja sebatas kemerahan saat dipakai dan menghilang setelah esok harinya, tapi lama kelamaan hal itu semakin sering, dan menjadi tiap hari, hingga puncaknya saya merasa kulit benar - benar kering seperti dehidrasi dan merah, dan saat itu juga saya berusaha menghentikan pemakaian krim BMC.

Awalnya saya ingin melepas secara perlahan, namun saya tidak sanggup karena setiap kali dipakai kulit terasa kering, agak panas, dan merah, hingga akhirnya saya memutuskan untuk benar - benar lepas. Dan hal burukpun mulai terjadi....

Ini adalah foto yang saya ambil ketika genap 3 minggu berhenti memakai krim BMC, dan tidak menggunakan bedak, namun masih menggunakan Shirohada, dan Pencuci muka Kyoto Premium Soap.

Wajah Kiri


Wajah Kanan

Sejak saya memutuskan tidak memakai lagi BMC sebagai krim malam, kulit saya benar - benar breakout parah, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Satu minggu pertama benar - benar lepas, bruntusan muncul di dahi, lalu minggu berikutnya dan minggu berikutnya lagi kulit benar - benar breakout dimana - mana. Seperti yang kalian tahu, saya tidak pernah mengalami breakout daerah dahi, ataupun dekat tulang pipi karena itu daerah yang sangat bebas jerawat, tapi ini breakoutnya sampai ke dahi, hidung, dan kedekat tulang pipi, SEDIH, MARAH, dan KECEWA pada diri sendiri kenapa sih saya harus terjerumus lagi memakai krim seperti itu, dan kulit saya bahkan lebih buruk keadaannya dari sebelumnya. Tapi disisi lain memberhentikan krim tersebut adalah option yang paling baik karena pada saat itu ramai isu bahwa krim tersebut mengandung Steroid. SEDIH BANGET, bener - bener ngerasa marah banget sama diri sendiri kenapa sampai sangat ceroboh menjerumuskan diri sendiri dengan memakai krim ini.

Dan hal yang paling menyedihkan hal itu terjadi tepat 5 bulan sebelum nikahan. Setiap hari hanya bisa nangis karena menyesal, tiap hari berfikir caranya gimana buat menghilangkan BREAKOUT TERPARAH SEPANJANG HIDUP INI. Keadaan breakout diperparah karena saya juga stress menghadai hal ini dan deadline ke acara resepsi pernikahan, saya takut kulit saya tidak membaik pada saat pernikahan nanti. Untungnya calon suami, keluarga, bahkan teman - teman banyak memberikan support pada saya, dan menyakinkan saya bahwa Breakout ini pasti bisa disembuhkan.

Berbekal dengan semangat dari orang - orang terdekat, dan tidak menghiraukan kata orang yang banyak memberikan komentar negatif tentang kondisi kulit saya, saya memberanikan diri untuk berusaha. Ketika itu saya bertemu teman di acara pernikahan, teman saya yang dulunya jerawatan parah benar - benar membaik kondisi kulitnya, jerawatnya benar - benar tidak ada hanya tinggal bekasnya saja. Saya yang saat itu kebingungan bagaimana mengatasi kulit saya yang marah pada saya agar membaik, lalu teman saya bercerita bahwa selama kurang lebih sudah Enam Bulan dia perawatan di Airin Skin Clinic. Tentu saja saya kepo banget dan kebetulan dia save perkembangan wajahnya yang membaik untuk dokumentasi pribadi lalu memperlihatkannya pada saya, much better banget, akhirnya setelah mengobrol dengan calon suami yang awalnya melarang saya mengotak atik kulit lagi, luluh dan mengizinkan saya perawatan di Airin Skin Clinic.

Foto dibawah ini saya ambil ketika sudah perawatan di Airin Skin Clinic selama kurang lebih satu bulan, lumayan mendingan ya, namun masih tetap ada beberapa bruntusan di pipi, namun di dahi sudah sedikit berkurang.




Saya perawatan di Airin Skin Clinic sejak bulan September 2017 hingga Awal Februari 2018. Kurang lebih sekitar Lima bulan (Saya cek di notes handphone karena saya selalu membuat journal dan dokumentasi perubahan kulit saya setelah breakout parah). Di Airin Skin Clinic saya tidak hanya perawatan tetapi juga menjalani beberapa treatment yang direkomendasikan Dokter estetika ataupun saya terkadang meminta sendiri. Selama perawatan di Airin Skin Clinic saya merasa ada perubahan walau hanya sedikit, mungkin sekitar 10-15% kondisi kulit saya membaik. Dan saya menikah dengan kondisi kulit yang jerawatan :((

Berikut adalah foto yang saya ambil setelah facial, karena proses pengeluaran komedo atau facial memang menyakitkan, dan sesudahnya membuat kulit kemerahan namun saat dipegang pipi lumayan agak mulus tidak terasa ada grinjulan karena bruntusan, di foto ini saya sudah perawatan di Airin Skin Clinic mungkin lebih dari Lima Bulan, terlihat di dahi sudah tidak ada jerawat, namun dipipi masih banyak bekas merah, ditambah bekas facial.

.


Selama lima bulan tersebut dokter tidak pernah mengubah krim perawatan saya, jadi dari awal sampai akhirpun krimnya sama, namun jenis treatmentnya saja yang beda, awalnya saat jerawatnya banyak atau bruntusan, saya disarankan facial acne jika ada komedo yang sudah siap dikeluarkan, namun setelah komedo lumayan berkurang, dokter menyarankan untuk rejuv acne, terus lumayan membaik jadi dokter memperbolehkan saya untuk hollywood facial, lalu balik lagi ke rejuv acne, kalau ada jerawat balik lagi ke facial, begitulah treatment yang saya lakukan disana selama ini.


Ini saya sisipkan foto Produk yang saya gunakan di Airin Skin Clinic, karena dari awal perawatan hingga memutuskan berhenti perawatan, saya tetap memakai krim yang sama. Untuk Sunscreen Oil Face dan Airin night cream memang label produknya terlepas karena terkena basah di dalam kulkas (Biasanya saya suka simpan beberapa produk di dalam kulkas agar kualitasnya tetap baik).

Tapi namanya Manusia biasa, saya merasa progressnya kurang menurut saya, balik lagi karena cepat atau lambatnya proses penyembuhan tergantung kondisi kulit ya, dan cocok atau tidak cocoknya suatu perawatan tergantung kulit kita sendiri jadi bisa beda - beda di tiap orang. Karena saya maunya cepat sembuh akhirnya saya memutuskan untuk berhenti, dan mencari alternatif lain, atau perawatan lain. Mungkin saya tidak sabaran, tapi siapapun dikondisi seperti saya saat itu mungkin akan merasakan hal yang sama. Ditambah saya merasa sangat sangat rendah diri dengan kondisi wajah saya jika saya berpergian dengan suami saya yang kulitnya putih mulus ataupun dengan atasan saya yang orang korea, saya merasa minder, seperti saya tidak pernah merawat diri padahal sudah mati - matian saya berusaha mengobati si jerawat ini :(.

Selama kurang lebih satu bulan, saya lepaskan kulit saya dari segala perawatan dari airin kecuali totol jerawatnya jika ada jerawat radang, saya tidak sengaja bertemu dengan adik kelas saya waktu SMA di media sosial. Kita sering mengobrol, dan sampai pada saat dia sharing soal pengalaman jerawat dia dan kemana dia berobat saat jerawatan parah. Akhirnya berbekal izin dari suami saya mencoba berobat ke dokter Okky SPKK di klinik kimia Farma Margahayu (atas rekomendasi adik kelas saya).



Foto diatas adalah foto progress ketika saya perawatan di dokter Okky selama kurang lebih satu bulan, menurut saya kondisi kulit saya sangat sangat membaik. Dokter Okky hanya menyarankan perawatan Peeling Acne itupun saya diberikan dosis ringan karena jerawatanya tidak terlalu parah. Selain itu Krim yang diberikan kepada saya semuanya terasa ringan dikulit, dan tidak menyebabkan iritasi atau kemerahan, karenanya saya tidak pernah memakai bedak selama perawatan di dokter okky dan itu berpengaruh pesat terhadap proses penyembuhan jerawat saya, karena saya tidak memakai bedak, ditambah saya konsisten pakai krimnya (Rajin) sesuai dengan anjuran beliau.

Menjaga pola makan, walau gak benar - benar eat clean tapi sedikitnya dijaga, banyak minum air putih, olahraga, tidur teratur dan cukup, yang terpenting selalu happy, jadi gak terus - terusan memikirkan soal si jerawat, dan karena dibantu hal - hal positif tersebut mungkin proses penyembuhan si jerawat dibilang cukup cepat, dan hasilnya memuaskan.

Saya berobat ke dokter Okky dari Akhir Maret 2018 hingga awal bulan Juni 2018, lalu saya berhenti karena tanpa sadar saat bulan Juni saya sudah Hamil Dua Bulan jadi dokter merekomendasikan saya hanya mencuci muka dan pakai sunblocknya saja hingga usia kandungan Empat bulan lebih. Rentang waktu tersebut kurang lebih Dua Bulan kondisi  kulit saya SANGAT MEMBAIK. Ini sungguhan benar - benar membaik saya juga tidak mengira akan seperti ini, dan saya sangat Bersyukur sekali.


Kurang lebih foto diatas adalah facial wash, dan krim yang saya pakai saat perawatan di dokter okky, facial wash memang dilepaskan labelnya oleh apotekernya jadi saya tidak tahu merknya apa ya, tapi facial washnya sih mirip - mirip seperti yang diberikan oleh dokter Dian SPKK yang praktek di Medika Klinik atau Erha Clinic, kalau di medika dulu saya diberikan sabun merk immortal acne facial wash dan facial wash di dokter Okky SPKK juga memiliki aroma, tekstur, semuanya mirip dengan sabun dari dokter Dian SPKK. Untuk krim lainnya itu beberapa racikan jadi saya kurang tahu apa saja kandungannya, tapi yang jelas karena saya memang jelaskan ke dokter bahwa kulit saya super sensitif saat itu jadi krimnya juga diberikan yang ringan, walau ringan tapi bagus di saya.

Setelah saya memasuki usia kandungan kurang lebih Lima Bulan, saya ke dokter Okky lagi untuk konsultasi dan teratment. Teratment disana hanya di Peeling Acne, dan krim yang diberikan juga sangat ringan, asli ringan  banget makanya gak nyangka bakalan sembuh (Kebiasaan pakai dosis yang tinggi T.T). Dan saya boleh memakai toner lain, waktu itu saya pakai some by me Toner dan saya udah tanya - tanya ke dokter selama bentuk toner Aha dan BHA aman asal jangan krim bentuknya. Selain itu saya juga memakai Clay Tea Tree Mask setiap 3 kali seminggu, untuk review Clay Tea Tree Mask cek disini ya Clay Tea Tree Mask Honest Review . Jadi intinya di Mix produk lainnya pun tidak masalah asal konsultasikan dulu ke dokternya ya, biasanya saya suka bawa produk yang mau saya mix dan diperlihatkan langsung ke dokternya, atau catat kandungan yang ada dalam produk tersebut, lebih bagus cari tau dulu kandungan itu apa dan pengaruhnya apa ke kita baik atau ngga itu bisa dilihat di CosDNA, yang tanya ceknya bagaimana sudah dijelaskan disini ya Cara Membaca Penjelasan dari website CosDNA


Foto diatas memang tidak sengaja saya ambil karena hanya foto selfie, namun foto tersebut bisa jadi bukti progress kulit saya membaik seiring waktu. Difoto ini usia kandungan saya sudah Tujuh Bulan dimana saya juga sudah beberapa waktu berhenti memakai krim dokter okky dan berhenti dulu perawatan ke beliau karena kondisi kandungan sedang hamil besar.

Dan masuk usia kandungan Tujuh Bulan saya berhenti pakai krim atau perawatan di dokter Okky SPKK karena entah kenapa kondisi kulit saya sangat bagus sekali saat itu, bahkan jarang sekali jerawatan. Dokter bilang saya tidak usah perawatan lagi sudah bersih, jadi saya hanya diberikan sunblock biasa dan sabun cuci muka biasa, dan beliau juga bilang kalau kulit saya menjadi super membaik karena bawaan hamil atau bayi, kan bawaan orang hamil macam - macam, mungkin anak saya ingin bunanya clear dari jerawat, dan bener - bener deh saat hamil masuk usia lima bulan kulit saya kondisinya benar - benar super membaik, glowing, sehat, dan jarang jerawatan sekalipun saat itu saya pernah skip gak pakai perawatan dokter. Thank you my Son.

Hal tersebut berlangsung hingga bulan Ketiga setelah melahirkan, atau usia anak saya memasuki tiga bulan (Bulan Maret 2019). Karena selama itu saya menyusui mungkin saya lebih menjaga pola makan, walau kurang istirahat tapi kondisi kulit saya tidak ada jerawat satupun!. dan bahkan karena capek kadang ketiduran tanpa cuci muka pada malam hari tapi aman tidak jerwatan juga.

Saat mulai masuk kerja, pola makan hancur karena ajakan beberapa teman dan kangen makan makanan pedas atau mie seperti dulu, alhasil asi mulai surut karena kurang jaga pola makan, dan jerawat mulai ada lagi, awalnya cuma satu, lalu bertambah, dan bertambah lagi.



Karena dokter Okky SPKK di Kimia Farma jadwalnya malam hari, jadi saya memutuskan untuk tidak kesana lagi karena saya juga ada harus urus anak. Disitu dengan hanya pakai sabun cethapil, lalu gak cocok, diganti sabun batang some by me, toner some by me, dan sunblock innisfree, awalnya biasa aja tapi lama kelamaan saya merasa jerawat jadi sering muncul. (foto diatas)

Saya mulai stress lagi, dan gatel ingin browsing kira - kira gimana ya harus perawatan atau tidak, dan tentu saja berdoa semoga dipertemukan dengan skincare yang cocok, bukan krim krim abal - abal, dan yang ringan, Akhirnya doanya dikabulkan. The Power of DOA.

Pada Mei 2019 Akhir saya tidak sengaja melihat postingan orang di instagram tentang skincare Axis - Y dan riwayat ceritanya mirip - mirip dengan saya. Berbekal modal nekat, saya membeli satu set produk Axis - Y yang terdiri dari pencuci wajah, toner, dan ampoule, dan Terima Kasih ya Allah saya cocok....

Foto Produk Axis Y yang pertama kali saya coba dan cocok!!.

Hingga saat ini saya masih menggunakan produk Axis-Y dan sekarang sudah masuk botol ke-4 ditambah dengan serum whiteningnya untuk membantu menghilangkan Scar Acnenya.



Foto diatas saya ambil saat selsai cuci muka, dan telah memakai Axis Y selama beberapa bulan, saya tidak menyangka saya cocok dan hasilnya sebagus ini di saya karena memang Axis Y hanya produk skincare korea bukan produk dokter tapi hasilnya sangat baik disaya, sumpah saya gak nyangka akan sebagus ini.

Saya akan Review satu - satu tentang progress perawatan seperti di Airin, Dokter Okky, dan Penggunaan Axis Y di postingan selanjutnya yaa biar lebih jelas dan sepertinya postingan ini sudah lumayan panjang. See you in my next post...

3 comments:

  1. I'm your right hand man when it's in the same class as Empowered Boost Testosterone Booster. I'll break Testosterone Booster down for you in my columns in reference to my profession. It was a move like a decision four years ago as this respects Male Enhancement. That is a most inopportune time.

    This is usually done over a longer period of time. You'll want to involve yourself in Testosterone Booster. I do reject these concepts out of hand and it wasn't a strong commitment.

    Empowered Boost Testosterone
    Iron Core Edge
    Crypto Engine Reviews
    Vital Keto Avis
    OkoWatt Energy Saver
    OxyBreath Pro Mask

    ReplyDelete
  2. Kl boleh tau, dr okky spkk dimana ya praktek nya? Biaya nya jg gmn ya? Soalnya saya biasa ke dr fenny, cm biayanya ga sanggup hehs

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo sorry banget late reply,

      Dokter okky di apotik kimia farma rancabolang margahayu soekarno hatta ya,
      semoga membantu

      Delete